Saturday 19 December 2015

Resume Pemikiran Perkembangan Manajemen

A.    Aliran Klasik
1.      Manajemen ilmiah
Aliran ini diprakarsai oleh Robert Owen dan Charles Babbage. Menurut Owen, meningkatnya kondisi karyawan juga dapat meningkatkan hasil produksi dan laba. Sedangkan Babbage menyatakan kegiatan memerlukan time study (penelaahan waktu), division of work (pembagian kerja), dan  penerapan prinsip ilmiah yang meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.
Frederick Winslow Taylor kemudian mengembangkan aliran ini dan membuat pokok ajarannya. Pokok ajarannya, yaitu:
a.      Time study (penelaahan waktu), penyelidikan tentang penggunaan waktu kerja dengan menggunakan alat penghitung waktu.
b.     Differential piece rate system (sistem rata-rata per potong diferensial), sistem upah untuk mendorong produktivitas meningkat.
c.      The Bart of cutting metal (seni memotong logam), meneliti faktor yang berhubungan dengan pemotongan logam.
d.      Functional foremanship (sistem mandor fungsional), efisiensi akan tercapai jika:
1)   Planning level (tingkat perencanaan) yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, terdiri dari:
a)      Order of Works and routing
b)      Instruction
c)      Time and Coast
2)      Performance level (tingkat pelaksanaan), terdiri dari:
a)      Gang boss
b)      Speed boss
c)      Repair boss
d)     Inspector boss
e)      Disciplinarian
3)      Scientific Management (manajemen ilmiah), terdiri dari:
a)      Mengganti metode Rule of Thumb dengan metode yang dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan.
b)      Mengadakan seleksi dan training
c)      Ada pembagian kerja dan tanggung jawab
d)     Kerja sama
2.      Teori organisasi klasik
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol yang menyatakan pembagian kerja dalam suatu kegiatan memerlukan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.       Division of work (pembagian kerja)
b.      Authority and responsibility (otoritas dan tanggung jawab)
c.       Discipline (disiplin)
d.      Unity of command (kesatuan komando)
e.       Unity of direction (kesatuan arah)
f.       Subordination of individual (mengutamakan organisasi)
g.      Renumation of personal (pemberian gaji)
h.      Centralization (sentralisasi)
i.        Scalar chain (rantai scalar)
j.        Order (aturan)
k.      Equality (keadilan)
l.        Stabillity of temu of personal (kemantapan kedudukan pegawai)
m.    Initiative (inisiatif)
n.      Spirit de  corps (semangat kesatuan)
B.     Aliran Perilaku
Aliran ini berkembang karena ketiak Pusan bahwa yang dikemukakan aliran klasik dipandang tidak benar-benar membantu pencapaian efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Oleh karena itu, dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.
C.     Aliran Ilmu Manajemen
Aliran ini sering disebut aliran kuantitatif dan operations research. Aliran ini menyatakan persoalan manajemen dapat dipecahkan dengan metode kuantitatif. Perkembangannya ditandai dengan berkembangnya prosedur operations research dimulai dari analisis masalah hingga usulan kegiatan untuk menghadapi masalah. Tahapan dalam metode ini, yaitu:
1.      Perumusan masalah
2.      Penyusunan model matematis
3.      Mendapatkan penyelesaian dari model
4.      Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5.      Penetapan dan pengawasan atas hasil
6.      Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
D.    Pendekatan Sistem
Sistem merupakan keseluruhan komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pendekatan ini, organisasi dianggap sebagai suatu kesatuan bagian yang terhubung.  Dalam pendekatan ini, organisasi dibagi menjadi:
1.      Organisasi tertutup (closed System) pada teori organisasi dan manajemen klasik, menekankan pada variabel internal yang steril dari pengaruh lingkungan eksternal (external environtment).
2.      Organisasi terbuka (open system) pada teori organisasi dan manajemen modern, organisasi harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman.
E.     Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasuki berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.
Menurut pendekatan ini, tugas seorang manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana yang akan digunakan dalam situasi dan waktu tertentu dalam mencapai tujuan. Sehingga, teknik yang paling tepat untuk mengatasi masalah manajemen adalah bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi.

No comments:

Post a Comment