Thursday 31 December 2015

Tokoh-tokoh Sosiologi

1.      Auguste Comte (17 Januari 1798-5 September 1857)
Auguste Comte merupakan seorang Perancis dan merupakan bapak sosiologi yang pertama memberi nama pada ilmu tersebut. Comte menganggap bahwa sosiologi terdiri atas dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dinamics. Social statistic berarti sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dinamics, sosiologi meneropong bagaimana lembaga tersebut berkembang sepanjang masa.
Karya-karya Comte yang terutama, yaitu:
a.     The Scientific Labors Necessery for The Reorganization of Society (1822),
b.     The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840),
c.     Subjective Sinthesis (1820-1903).

2.     Herbert Spencer (27 April 1820-8 Desember 1903)
Dalam salah satu bukunya yang berjudul The Principles of Sociology, Spencer menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Ia mengatakan bahwa “objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri.” Comte juga menganggap penting penelitian atas perkembangan masyarakat dan perbandingan masyarakat tersebut.
Hasil karyanya yang terkenal, yaitu:
a.     Social Statistic (1850),
b.     Principles of Psychology (1955),
c.     Principles of Biology (2 jilid, 1864 dan 1961),
d.     Principles of Ethics (1893).

3.     Emile Durkheim (1868-1917)
Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga dalam masyarakat dan proses sosial. Ia juga menekannkan pentingnya penelitian perbandingan karena sosiologi merupakan ilmu masyarakat. Durkheim juga mengulas solidaritas dan angka bunuh diri dalam masyarakat yang kompleks dan organis.
Dalam sosiologi Durkheim, ada dua tema utama dalam sosiologi, yaitu pengutamaan masyarakat dari individu dan ide tentang sosiologi dapat dipelajari secara ilmiah. Dari pendapatnya tersebut, ia menegaskan konsep tentang fakta sosial yang bisa dipelajari secara empiris.
Hasil karyanya yang terkemuka antara lain:
a.     The Social Division of Labor (1893),
b.     The Rules of Sociology Method (1895),
c.     The Elementary Forms of Religius Life (1912).

4.     Max Weber (21 April 1864-19 Juni 1920)
Weber merupakan seorang Jerman yang berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku manusia sekaligus menelaah sebab terjadinya interaksi sosial. Menurut Weber, sosiologi merupakan ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi sosial.
Weber juga cenderung tidak menekankan isu-isu metodologis. Menurutnya, sosiologi bertugas “melayani” sejarah. Pemikiran Weber tentang sosiologi terutama dibangun melalui serangkaian debat intelektual yang berlangsung di Jerman pada masanya. Perdebatan ini berlangsung antara kubu positivis yang memandang pengetahuan berdasarkan hukum umum dan subjetivis yang menciutkan sejarah menjadi tindakan dan  peristiwa idiosinkratis.
Ketika menolak pandangan ilmuwan tentang sejarah, Weber mengemukakah pendapatnya sendiri. Ia merasa bahwa sejarah (sosiologi historis) membahas individualitas dan generalitas. Pandangannya tentang sosiologi historis sebagian dibangun oleh ketersediaan dan komitmennya pada studi tentang data historis.
Karya yang ia tulis, antara lain:
a.     The History of Trading Companies During The Moddle Ages (1889),
b.     Economy and Society (1920),
c.     Collected Essays on Sociology  of Religion (1921).

5.     Charles Horton Cooley (1864-1929)
Cooley merupakan seorang Amerika yang mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbal balik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. Dalam mengemukakah pendapatnya, ia terpengaruh oleh aliran romantik yang mengidamkan kehidupan bersama, rukun, dan damai.

6.    Ferdinand Tonnies
Tonnies terkenal dengan teorinya mengenai Gemeinschaft (paguyuban) dan Gesellshaft (patembayan) sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin murni, alamiah, dan kekal. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya dalam jangka waktu pendek.

7.     George Herbert Mead (1863-1931)
George Herbert Mead, salah satu tokoh sentra interaksionisme simbolik menggambarkan pembentukan diri” atau tahap sosialisasi dalam ilustrasi pertumbuhan anak, dimana terdapat tiga tahap pertumbuhan anak, yaitu:
                  a.     tahap bermain (play stage),
                  b.     tahap permainan (game stage),
                  c.     tahap mengambil peran orang lain (taking role the other).
Manusia tidak bereaksi terhadap dunia sekitar secara langsung, mereka bereaksi terhadap makna yang mereka hubungkan dengan benda-benda dan kejadian-kejadian sekitar mereka, lampu lalu lintas, antrian pada loket karcis, peluit seorang polisi dan isyarat tangan. W.I. Thomas (1863-1947), mengungkapkan tentang definisi suatu situasi, yang mengutarakan bahwa kita hanya dapat bertindak tepat bila kita telah menetapkan sifat situasinya. Bila seorang laki-laki mendekat dan mengulurkan tangan kanannya, kita mengartikannya sebagai salam persahabatan, bila mendekat dengan tangan mengepal situasinya akan berlainan. Kegagalan merumuskan situasi perilaku secara benar dan bereaksi dengan tepat, dapat menimbulkan akibat-akibat yang kurang menyenangkan.

8.    Selo Soemardjan
Soemardjan merupakan salah satu sosok paling berpengaruh dalam perkembangan ilmu yang mempelajari masyarakat dan sekitarnya.
Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Ia dikenal sangat disiplin dan selalu memberi teladan konkret. Ia ilmuwan yang meninggalkan banyak bekal ilmu pengetahuan. Sebetulnya ia sudah purnatugas di Universitas Indonesia (UI). Tapi, karena masih dibutuhkan, ia tetap mengajar dengan semangat tinggi. Ia memang seorang sosok berintegritas, punya komitmen sosial yang tinggi dan sulit untuk diam.
Ia seorang dari sedikit orang yang sangat pantas menyerukan hentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pantas karena ia bukan tipe maling teriak maling. Ia orang orang bersih yang dengan perangkat ilmu dan keteladanannya bisa menunjukkan bahwa praktik KKN itu merusak tatanan sosial. Ia pantas menjadi teladan kaum birokrat karena etos kerjanya yang tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat. Selama hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai pegawai Kesultanan/Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Staf Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksa Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono IX (1973-1978), Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) dan staf ahli Presiden HM Soeharto. Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 — seusai meraih gelar doktornya di Cornell University, AS — mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Dialah pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi.  Menurut putra sulungnya, Hastjarjo, Selo suka main. “Setiap hari selalu memainkan tubuhnya berolahraga senam. Karena terkesan lucu, cucu-cucu menganggap bapak sedang bermain-main dengan tubuhnya,” tambahnya.
Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan dalam bentuk piagam, lencana, dan sejumlah uang.

9.    Leopold von Wiese (1876-1949)
Von Wiese merupakan seorang Jerman yang menganggap sosiologi sebagai ilmu pengetahuan empiris yang berdiri sendiri. Objek khusus sosiologi merupakaninteraksi sosial atau proses sosial. Penelitiannya yang pertama merupakan suatu penyelidikan terhadap klasifikasi proses-proses sosial dengan terutama menyoroti proses-proses sosial yang asosiatif dan disosiatif. Penelitian selanjutnya dilakukannya terhadap struktur sosial yang merupakan saluran dari hubungan antar manusia

10.   Pierre Guillaume Frederic Le Play
Le Play, seorang Perancis, adalah salah seorang ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan  terkemuka abad ke-19. Dia berhasil mengenalkan suatu metode tertentu di dalam meneliti dan menganalis gejala-gejala sosial yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta sosial dan analisis induktif. Kemudian dia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian sosial.
Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan, dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga serta lembaga-lembaga lainnya. Keluarga merupakan objek utama dalam penyelidikan. Dia berkeyakinan bahwa anggaran belanja suatu keluarga merupakan ukuran kuantitatif bagi kehidupan keluarga sekaligus menunjukkan kepentingan keluarga tersebut. Akhirnya dikatakan bahwa organisasi sosial keluarga sepenuhnya terikat pada anggaran keluarga tersebut. Karya-karyanya yang telah diterbitkan antara lain European Workers (1855), Social Reform in France (1864), The Organization of the Family (1871), dan The Organization of Labor (1872).

11.    William Graham Sumner
Sosiologi Sumner didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial. Kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga. Menurut Sumner, ada empat dorongan universal dalam diri manusia, yaitu rasa lapar, cinta, takut, dan hampa. Sehingga menciptakan kepentingan yang menyebabkan terjadinya pola kegiatan kebudayaan.

12.   Georg Simmel
Simmel sebenarnya merupakan seorang filsuf dan sebagian karyanya memang membahas tentang filosofi. Menurut Simmel, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan khusus, yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analistis yang abstrak di antara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Simmel mengatakan bahwa objek sosiologi merupakan bentuk hubungan antarmanusia. Simmel kemuidian memelopori mazhab sosiologi formal.
Ia juga terkenal sebagai sosiolog mikro yang berperan penting dalam perkembangan penelitian kelompok kecil. Dalam salah satu bukunya yang berjudul The Philosophy of Money, diskusi Simmel bergerak dari uang menuju nilai, masalah masyarakat modern, dan kemudian menuju masyarakat pada kehidupan umum

13.   Robert Ezra Park
Park dianggap salah satu pelopor mazhab sosiologi, yaitu mazhab ekologi yang diakui sebagai cabang ilmu sosiologi. Pokok ajaran Park adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antarmanusia.
Ia juga memimpin sejumlah besar penyelidikan mengenai berbagai peristiwa dalam pergaulanhidup kota dan mengenai sifat-sifat suatu bangsa Park terkenal karena menulis buku pengantar sosiologi (bersama Burgess) yang berjudul “Introduction to The Sciense of Sociology” pada tahun 1921. Dalam buku tersebut, ia membahas xemua persoalan ilmu sosiologi, yang sebagian bukunya berpengaruh besar pada perkembangan lanjutan ilmu sosiologi.

14.   Karl Mannheim
Mannheim awalnya merupakan guru besar pada Universitas Frankfurt-am-Main di Jerman. Ia lalu pindah dan berdomisili di Inggris dan menjadi guru besar di Universitas London.
Mannheim banyak menyumbangkan buah pikirannya bagi perkembangan sosiologi. Antara lain dipeloporinya suatu cabang sosiologi, yang dinamakannya sosiologi pengetahuan yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan.



Daftar Pustaka

Soekanto, Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. 46. Jakarta: Rajawali Pers.
Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2010. Teori Sosiologi, Cet. 4. Bantul: Kreasi Wacana
Dan. tth. 7 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Ilmu Sosiologi (link: http://jadiberita.com/9717/7-tokoh-paling-berpengaruh-dalam-ilmu-sosiologi.html, diakses pada hari Rabu tanggal 2 September 2015)

No comments:

Post a Comment